Reflexi Perkuliahan Filsafat Pendidikan Matematika




Saya mahasiswa pendidikan matematika di Universitas Negeri Yogyakarta. kebetulan semester enam ini saya mengambil matakuliah filsafat pendidikan matematika. sampaihari jumat kemarin, sudah 3X perkuliahan. hari pertama yang mengisi P.Aryadi selaku asisten dosen. hal ini dikarenakan Bapak Marsigit sedang ada acara. pertemuan pertama hanya membahas tentang silabus, serta pengenalan awal dari filsafat. kebetulan yang dijelaskan adalah filsafat-filsafat jawa. tapi dari yang sudah dijelaskan, saya menjadi tertarik dengan filsafa. dan saya mengetahui ternyata filsafat berpedoman pada iman kepada Allah SWT.

pada pertemuan kedua yang mengisi P.Aryadi lagi dikarenakan P.Marsigit masih ada acara. saat itu P.Aryadi menjelaskan tentang Ontologo (hakekat: apa, seperti apa, sifat, dan lain-lain), epistimologi (metode: bagaimana kita menggapai atau mempelajari sesuatu), serta Aksiologi(manfaat yang didapatkan).
ternyata menurut Laurens Bagus, metode ontologi ada 3 yaitu :
a. abstraksi fisik yaitu sifat suatu objek. contohnya besi.
b. abstraksi bentuk yaitu sifat kumpulan objek sejenis. contohnya logam.
c. abstraksi metafisik yaitu sifat-sifat objek secara general. contohnya benda padat.
jadi kesimpulannya abstraksi fisik bagian dari abstraksi bentuk dan abstraksi bentuk bagian dari abstraksi metafisik.

sedangkan metode (epistimologi) antara lain :
a. empiris (berdasarkan fakta yang diamati), ini menurut John Locke.
b. rasionalisme (olah pikir)
c. fenomenalisasi (menurut fenomena) olek immanuel kant
d. intuisionisme (contohnya analisis)

pada pertemuan ketiga awalnya hanya P.Aryadi yang mengisi. saya kira hanya P.Marsigit tidak bisa datang lagi. ternyata sekitar jam 4 sore P.Marsigit datang. dengan adanya P.Marsigit, saya jadi semakin tertarik dengan filsafat. dalam filsafat ternyata membutuhkan olah pikir yang besar. bahkan saya baru mengetahui bahwa ternyata tidak ada waktu sekarang. karena waktu selalu berjalan dan semua akan menjadi masa lampau. selain itu saya baru tahu dengan istilah mitos yaitu apa yang sudah diungkapkan orang lain. dengan itu saya jadi tahu bahwa ternyata selama ini saya hanya mayat berjalan yang tiak mempunyai ruang, bahkan waktu. padahal manusia hidup itu ditentukan ruang dan waktu. ini semua meruntuhkan semua kesombongan saya, dan saya yakin bahwa yang Maha semuanya adalah Allah SWT, sehingga saya harus lebih bertaqwa pada Allah SWT. sebegai buktinya tak ada yang mampu mengukur waktu rotasi bumi dengan tepat. bahkan jam yang selama ini kita kenal masih belum bisa mengukur dengan tepat. contohnya saat jam6 sore, kadang sudah gelap, tapi kadang juga masih terang. ini menunjukkan betapa kuasanya Allah SWT...

ini adalah reflexi perkuliahan saya sampai pertemuan ke 3.
terima kasih atas perhatiannya.

Iwan Tegar Mandiri
06301244003

Komentar

Postingan Populer